Google+

Kamis, 12 Juli 2012

Pengobatan dengan bahan alami

Survei Badan Kesehatan Dunia (WHO) terbaru menunjukkan bahwa 80 persen populasi di negara maju mencoba terapi akupunktur dan homeopati. Survei lain pada 2010 menunjukkan bahwa 74 persen mahasiswa kedokteran Amerika Serikat percaya bahwa pengobatan Barat akan memberi manfaat lebih jika mengombinasikannya dengan terapi dan praktek pengobatan tradisional.

"Orang-orang di negara maju mulai melirik pengobatan tradisional," kata James Tam, pendiri dan Dekan School of Biological Science and Director of Drug Discovery, Nanyang Technology University, Singapura, dalam acara yang digelar P&G di Puncak belum lama ini. Menurut dia, ada tren "East meet West" dalam dunia pengobatan yang berkembang saat ini.

"Salah satu yang digemari adalah pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman obat," kata Tam. Menurut dia, ada ribuan tanaman obat yang manfaatnya telah diketahui. Namun satu dari sekian banyak tanaman obat yang sering digunakan adalah ginseng. Tanaman ini sudah tercatat dalam daftar obat tradisional Cina sejak 2.000 tahun silam. Ginseng putih tak perlu diproses dan akan kering dengan sendirinya, sementara ginseng merah harus direbus terlebih dulu, tapi dipercaya memiliki khasiat lebih. (sumber : www.tempo.co)

Pengobatan dengan menggunakan bahan alami atau yang lebih dikenal dengan istilah obat herbal tengah menjadi perhatian  saat ini. Bahkan produsen obat-obat konvensional kini banyak mengeluarkan versi obat herbalnya. Sebagai contoh obat batuk merk terkenal kini ada versi herbalnya.

Obat herbal kini telah mendapat tempat di masyarakat termasuk para dokter dan praktisi kesehatan. Terlebih lagi setelah mengenal efek jangka panjang dari obat-obatan kimiawi. Obat herbal juga menjadi obat alternatif bagi mereka yang telah mencoba berbagai macam obat namun tidak memberikan efek yang signifikan. Obat herbal juga sering digunakan sebagai obat pendamping obat kimia.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...